PELATIH timnas U-23 Rahmad Darmawan minta maaf. Dia menyesal atas kegagalannya memberikan medali emas cabang sepak bola SEA Games 2011 setelah dikalahkan Malaysia 5-4 melalui drama adu penalti di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Senin (21/11) malam.
Dengan kekalahan ini, penantian 20 tahun untuk mendapatkan emas pesta olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara itu kembali kandas. Kondisi ini hampir serupa dengan SEA Games 1997, ketika Indonesia menjadi tuan rumah, dan menelan kekalahan lewat adu penalti di tempat yang sama.
“Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, karena tidak bisa memenuhi ekspetasi menjadi yang terbaik,” ujar Rahmad.
Dalam sesi jumpa wartawan itu, Rahmad tidak didampingi satu pun pemainnya. Di tiap laga sebelumnya, Rahmad selalu mengajak salah satu pemain untuk memberikan pernyataan kepada wartawan.
“Para pemain terpukul dengan kekalahan itu, sehingga atak ada yang datang di kegiatan ini. Kalau saya sih sudah terbiasa menghadapi situasi ini. Mereka pemain muda, dan belum terbiasa menghadapinya,” kata Rahmad.
Rahmad menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya dua suporter di pintu masuk sektor 15 menjelang pertandingan antara Indonesia dan Malaysia. Kedua suporter yang meninggal itu Reno Alvino, 21, warga Cililitan, Jakarta Timur. Sedangkan satu korban lainnya belum diidentifikasi.
“Saya sampaikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga suporter yang meninggal,” ucap Rahmad yang kaget mendengar kabar adanya dua suporter yang meninggal.(goal/ICH)
Dengan kekalahan ini, penantian 20 tahun untuk mendapatkan emas pesta olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara itu kembali kandas. Kondisi ini hampir serupa dengan SEA Games 1997, ketika Indonesia menjadi tuan rumah, dan menelan kekalahan lewat adu penalti di tempat yang sama.
“Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, karena tidak bisa memenuhi ekspetasi menjadi yang terbaik,” ujar Rahmad.
Dalam sesi jumpa wartawan itu, Rahmad tidak didampingi satu pun pemainnya. Di tiap laga sebelumnya, Rahmad selalu mengajak salah satu pemain untuk memberikan pernyataan kepada wartawan.
“Para pemain terpukul dengan kekalahan itu, sehingga atak ada yang datang di kegiatan ini. Kalau saya sih sudah terbiasa menghadapi situasi ini. Mereka pemain muda, dan belum terbiasa menghadapinya,” kata Rahmad.
Rahmad menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya dua suporter di pintu masuk sektor 15 menjelang pertandingan antara Indonesia dan Malaysia. Kedua suporter yang meninggal itu Reno Alvino, 21, warga Cililitan, Jakarta Timur. Sedangkan satu korban lainnya belum diidentifikasi.
“Saya sampaikan ucapan bela sungkawa kepada keluarga suporter yang meninggal,” ucap Rahmad yang kaget mendengar kabar adanya dua suporter yang meninggal.(goal/ICH)
www.metrotvnews.com