Entri Populer

20.8.11

Ketika Petai Menjadi Buah Primadona Selama Bulan Ramadan

Harga Bervariasi, Makin Tua Kian Mahal dan Diminati
Walaupun hakekatnya Bulan Ramadan sebagai bulan untuk meningkatkan keimanan dan permohonan ampun, namun soal makanan selalu menjadi topik utama dalam keluarga. Terutama makanan untuk berbuka puasa dan sahur. Salah satu buah yang tidak bisa dianggap enteng yakni petai yang biasa digunakan sebagai lalap atau lauk.

DI BULAN puasa Ramadan 1432 Hijriyah tahun 2011 Masehi ini tampaknya masyarakat cenderung meminati petai sebagai santapan lalap berbuka puasa. Banyaknya permintaan membuat harga petai di Muara Tebo melonjak dan bervariasi.

“Kebanyakan petai ini dibeli oleh ibu-ibu dan juga warung makanan yang menyediakan hidangan berbuka puasa,” ujar Bujang saat dijumpai Radar Tebo membeli petai di Pasar Tanjung Bungur Muara Tebo Selasa (09/8) kemarin.

Lanjutnya, beberapa pekan terakhir petai memang banyak dapat ditemukan di pasaran, namun petai tersebut adalah petai muda yang hanya bisa dimakan untuk lalap saja, sedangkan petai tua sudah mulai sulit mencarinya sehingga harganya mencapai Rp 8000 hingga Rp 9000 satu ikatnya.

“Harga petai ini susah dipatokin, kadang murah kadang mahal, ya tergantung petainya jugalah, kalau petai tua biasanya bisa mencapai Rp 9000an tapi kalau yang muda bahkan ada Rp 2000an satu ikatnya,” sela Bu Anis salah satu pedagang petai di Pasar Tanjung Bungur kemarin.

Petai memang dikenal sebagai lalap makanan yang disukai hampir semua kalangan masyarakat, apalagi Muara Tebo khususnya petai memang dijadikan sebagai makan favorit, baik itu dijadikan sambal ataupun lalap dengan tempoyak.

Namun, sayangnya buah favorit ini jarang sekali ditemukan di pasaran karena sudah mulai langka dan harganyapun mulai merangkak naik dari tahun sbeelumnya, seperti yang diakui pedagang lainnya. 

“Kami ngambil petai ini di Dusun Tanah Liat Pinang Baris, biasanya kami jual Rp 6000, tapi karena kali ini petainya bagus dan tua serta sulit mencarinya ya di jual Rp 8000 aja,” ujar Subhan pedagang petai keliling.

Menurut pedagang tersebut, melihat kondisi petai yang sulit di dapatkan ini karena sudah mulai jarang di jual orang dari desa, diyakini harga petai akan terus meningkat dan menjanjikan penghasilan yang lumayan tinggi jika mampu menjual petai dengan kualitas yang bagus dan tua-tua.(*)


Pengikut