"Kader PMII jangan terlibat langsung dalam politik praktis dengan mengatasnamakan organisasi, terkecuali jika mengatasnamakan individu, itu menjadi hak perserorangan," kata Majelis Pembina Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tebo, Muhammadiyah Rafiq,M.Hi kemarin(19/5) saat dijumpai Radar Tebo dikediamannya.
Menurutnya, untuk merefleksi kembali sejarah kelahiran PMII yang kini telah memasuki usia emas ke 50 tahun, telah banyak kegiatan pergerakan yang telah dilakukan oleh organisasi ini dalam mewujudkan cita-cita perjuangan organisasi yakni mensejahterakan kepentingan rakyat untuk kepentingan bangsa dan Negara baik ditingkat tataran Nasional hingga Rayon.
"Secara meneyeluruh banyak hal yang telah dilakukan sejak kelahiran PMII, namun, ditekankan agar kader tetap berdiri digaris bijak dan tetap menjaga independen dalam dunia politik, khususnya menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan dilaksanakan di daerah ini menjelang Juni mendatang,dan perlu diketahui hingga saat ini tak pernah PMII melibatkan diri dalam ranah politik ditebo,jika ada itu hanya pihak yang mengada – ngada saja," ujarnya.
Meskipun dikabupaten Tebo hingga saat ini tidak banyak yang dilakukan PMII,namun nyata bahwa peran PMII dalam mengawal pergerakan selama ini telah banyak memberi manfaat bagi kepentingan ummat, sehingga diharapkan, agar eksistensi organisasi ini tetap dijaga dengan baik dalam rangka mendorong percepatan pembangunan di daerah ini.
Ketua Umum PC. PMII Tebo yang diwakili, Mukhlisin sekretaris II, mengatakan, organisasi PMII adalah salah satu wadah berhimpun bagi kader-kader ummat Muslim Indonesia, guna untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat yang berdaya guna, adil, bermartabat dan bermoral.
"Organisasi PMII dalam refleksi memasuki usia yang ke 50 tahun, telah memiliki arti yang sangat penting dalam mewujudkan cita-cita perjuangan masyarakat,karena itu janganlah sampai karena kepentingan sepihak citra PMII harus tercoreng karena tidak bisa menjaga keindependensiannya.(*)
