Entri Populer

2.11.11

Keberadaan Anak Punk Di Muara Tebo Membuat Warga Resah dan Ketakutan

Stop Mobil, Tanpa Basa Basi Langsung Nyelonong Naik

Ditengah teriknya panas matahari, Sembilan anak punk dengan gayanya yang khusus dengan berbagai asesoris serba gelap mendadak hadir dimuka warga Kota Muara Tebo. Keberadaan mereka walau sejenak tetap saja membuat warga resah dan ketakutan. Apa yang mereka lakukan? Lalu mengapa warga takut?

Keberadaan anak punk sudah sangat meresahkan. Kenyamanan serta ketentraman warga pun terusik. Hal ini dirasakan serta dialami masyarakat yang bermukim di Kelurahan Tebing Tinggi, khususnya di kawasan bundaran Tugu Sultan Taha Saifudin dalam Kota Muara Tebo.

Jika sekilas memandang penampilan mereka, boleh dibilang sebagai punk ada yang berambut mohawk, jaket penuh spike, kaos hitam bergambar band-band punk dengan pelbagai slogan anti kemapanan. Kaki mereka dibalut celana pipa ketat dan mengenakan sepatu boot, ada juga yang hanya bersandal jepit.

Sambil santai berjalan diantara mereka yang berjumlah sekitar Sembilan orang ini matanya melirik kemana-mana. Bahkan mereka sempat menyebar dan mendatangi toko disekitarnya. Tapi setelah celingak-celinguk didepan toko tersebut sejenak, mereka langsung pergi nyelonong dan berkumpul lagi. Tentu saja logat gaya mereka tersebut membuat warga takut.

Ironisnya, Tidak mau kalah saing dengan teman lelakinya, salah satu diantara mereka yang terlihat berpostur tubuh seperti wanita santai berjalan sambil menghisap sebatang rokok ditangnnya. Meskipun bergaya ala pria tetap saja (maaf,red)  tonjolan dan lekuk tubuhnya kelihatan bahwa dia adalah seorang wanita remaja yang baru tumbuh.

Sesekali tersumbar senyuman tertahan dibibirnya, kelihatan mereka sangat lusuh dan lelah. Sayangnya mereka yang merupakan kelompok baru muncul ini tidak diketahui secara pasti dari mana asalnya. Dan disayangkan lagi ketika ingin ditanayai, mereka malah cuek bebek seolah tidak mendengar saja.

Sekitar empat orang berdiri dipinggir jalan menunggu kendaraan yang bisa mereka tumpangi. Dan selang beberapa lama akhirnya sekawanan ini berhasil menghentikan mobil PDAM Tirta Muara Kabupaten Tebo. Ketika mobil berhenti, mereka tanpa bertanya langsung melompat naik ke bak mobil tersebut. Nyaris saja seseorang diantara mereka tertinggal.  Tapi dengan susah payah akhirnya berhasil naik ke mobil tersebut.

Kehadiran mereka tersebut, Senin (17/10) kemarin benar-benar membuat  warga heboh, bahkan mulai tersasa terganggu dengan kehadirannya. Sebab, selain sering berkerumun didepan toko manisan warga. Kehadiran mereka juga dianggap mengganggu para pengendara yang kebetulan melintasi wilayah itu.

Seperti dituturkan Man, warga Kelurahan Tebing Tinggi, Kecamatan Tebo Tengah. Menurutnya, sejak keberadaan anak punk di wilayah itu, dirinya merasa khawatir dan takut. "Kemarin ibu saya ketakutan, sebab mereka berkumpul didepan toko. Akhirnya menjelang siang toko saya baru dibuka," keluh Man, Senin (17/10) kemarin.

Tak hanya itu, warga sekitar pun banyak yang menjadi cemas di sekitar jalan lintas Tebo-Jambi KM 01 yang ada di kawasan tersebut. "Saat ini di tempat kita memang kelihatannya mereka tidak meminta uang, tapi tetap saja kita khawatir dengan keberadaan mereka. Dan diantara mereka kemarin terlihat ada seorang perempuan,” ujarnya.
 
Warga sangat berharap terhadap pemerintah Kabupaten maupun Propinsi untuk memperhatikan keberadaan merka ini, bila perlu disemua lokasi dilakukan penyisiran guna menanggulangi bertambah banyaknya jumlah anak punk ini. Dan tidak hanya itu, tentunya mereka yang sudah terlibat ini dapat diarahkan untuk dapat hidup normal dengan bekerja sesuai kemampuan dan bakat positif yang mereka miliki.
 
“Harapan ini dapat menjadi perhatian penuh pemerintah, sebab jika dibiarkan kita khawatir mereka akan semakin banyak. Dan remaja kita dicemaskan dapat terbawa ke gaya hidup mereka ini,” pungkasnya(*)

Pengikut